
Foomer Official – Perusahaan fintech peer-to-peer lending KrediOne menyalurkan pendanaan hingga Rp 9,7 triliun per akhir September 2025. Capaian ini menunjukkan komitmen mereka dalam memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat yang belum terlayani perbankan (underbanked dan unbanked).
CEO KrediOne, Kuseryansyah, menyampaikan bahwa selain menyalurkan dana, perusahaan juga fokus pada peningkatan literasi keuangan masyarakat. Menurutnya, akses keuangan tidak cukup hanya diberikan, tetapi juga harus disertai edukasi.
Kuseryansyah menjelaskan bahwa pembiayaan harus disertai pemahaman keuangan yang baik. KrediOne tidak ingin masyarakat terjebak utang karena kurangnya pengetahuan.
Bersama AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia), KrediOne menjalankan program edukasi. Tujuannya, membantu masyarakat memahami perbedaan antara pinjaman daring resmi dan pinjol ilegal.
Mereka juga menekankan pentingnya meminjam sesuai kebutuhan dan kemampuan bayar, bukan karena keinginan semata.
“Baca Juga : Gibran Rakabuming Tanam Mangrove di Banten: Aksi Nyata Lindungi Pesisir Indonesia”
KrediOne ambil bagian dalam FinEXPO 2025 yang digelar di Tunjungan Plaza, Surabaya. Acara ini berlangsung dari 23–26 Oktober 2025, dan digagas oleh OJK bersama Pemprov Jawa Timur serta pelaku industri keuangan.
FinEXPO mengusung tema “Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Kegiatan ini menjadi panggung penting untuk memperluas akses layanan keuangan digital secara merata.
Di FinEXPO, KrediOne menghadirkan booth interaktif. Tujuannya adalah mengedukasi masyarakat agar lebih bijak menggunakan layanan pinjaman digital.
Pengunjung booth bisa belajar cara membedakan platform pinjaman resmi dan ilegal. Mereka juga diberi informasi tentang pentingnya melindungi data pribadi saat bertransaksi online.
Langkah ini sejalan dengan misi perusahaan dalam menciptakan layanan keuangan yang aman dan transparan.
Tak hanya di pameran, KrediOne juga melakukan audiensi dengan OJK Provinsi Jawa Timur. Selain itu, mereka berkunjung ke beberapa media lokal untuk menyampaikan pesan literasi keuangan.
Langkah ini bertujuan memperluas jangkauan edukasi dan memperkuat kepercayaan publik. Kolaborasi antara regulator, pelaku industri, dan media diharapkan bisa membangun ekosistem pinjaman daring yang sehat.
“Simak Juga : Digitalisasi Dorong DPK Bank Mandiri Tumbuh 13 Persen, Tembus Rp 1.884 Triliun”
Kuseryansyah menegaskan bahwa KrediOne bukan sekadar platform pinjaman. Mereka hadir sebagai mitra masyarakat dalam membangun keuangan yang sehat dan berdampak positif.
“Kami berkomitmen menyediakan layanan keuangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujarnya. Melalui pendekatan ini, KrediOne ingin memastikan bahwa masyarakat tidak hanya mendapat akses dana, tetapi juga terlindungi secara finansial.
KrediOne berhasil menyalurkan pendanaan hampir Rp 10 triliun. Namun, keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari angka. Fokus pada literasi dan keamanan digital menjadi pembeda utama dari banyak layanan pinjaman lainnya.
Dengan dukungan OJK dan edukasi yang berkelanjutan, KrediOne ingin menghadirkan transformasi digital keuangan yang bertanggung jawab, khususnya untuk masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan formal.