1.000 Kopdes Merah Putih Siap Terima Pinjaman Himbara Pekan Depan
Foomer Official – Pemerintah menargetkan sebanyak 1.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) akan mulai menerima pencairan pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada pekan depan. Program ini menjadi langkah awal sebelum diperluas ke ribuan desa lain di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa dana sudah tersedia dan siap diluncurkan.
Menurut Zulhas, tahap pertama penyaluran pinjaman akan difokuskan pada 20 ribu Kopdes Merah Putih yang datanya sudah lengkap. Dari jumlah tersebut, 1.000 koperasi diprioritaskan untuk pencairan perdana. Hal ini menandai langkah konkret pemerintah dalam memperkuat koperasi sebagai tulang punggung ekonomi desa dan meningkatkan akses pembiayaan.
Baca Juga: Operator Bus Jepang Hadirkan Fasilitas ‘Sleeper’ dengan Standar Keamanan Tinggi
Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan bahwa seluruh persiapan teknis, sistem pencairan, dan pelatihan pengurus koperasi sudah tuntas. Kementerian Koperasi bahkan telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendampingi pengurus dalam menyusun proposal bisnis. Dengan mekanisme yang lebih sederhana, hambatan administratif yang sebelumnya menghambat kini sudah dihapuskan.
Ferry menambahkan, seluruh bank Himbara akan menjadi penyalur kredit, sementara Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) turut memperkuat pembiayaan. Setiap koperasi bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp3 miliar. Setelah aturan direvisi, kini koperasi tidak lagi diwajibkan menggelar musyawarah desa khusus (musdesus) maupun menunggu persetujuan kepala daerah, sehingga proses lebih cepat.
Pemerintah memastikan koperasi yang mengalami kendala pengajuan akan mendapat pendampingan langsung. Bank Himbara bersama Kementerian Koperasi akan melatih pengurus dalam menyusun proposal dan mengelola pembiayaan. Pendekatan ini diharapkan membuat koperasi desa semakin mandiri, profesional, dan mampu berkembang sebagai pusat ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data Danantara Indonesia, total kebutuhan pinjaman yang diajukan ke Kementerian Keuangan mencapai Rp1,06 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp255,9 miliar dialokasikan untuk belanja modal, sementara Rp808 miliar untuk belanja operasional. Adapun pembagian pembinaan dilakukan oleh BRI dengan 400 unit koperasi, Mandiri 310 unit, BNI 300 unit, serta BSI 54 unit.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mengakui pencairan dana sempat tertunda karena ketersediaan anggaran di bank Himbara. Namun, dengan kesiapan dana saat ini, koperasi hanya perlu mengajukan proposal bisnis ke bank terkait. Pemerintah menargetkan program ini menjangkau hingga 80 ribu desa, tidak hanya untuk modal kerja tetapi juga pembangunan gudang dan gerai koperasi sebagai pusat distribusi pangan.