
Foomer Official – Tas Hamano kulit yang sering dibawa Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mendadak menjadi pusat perhatian. Setelah penampilannya viral di media sosial, banyak orang langsung mencari tahu merek tas itu. Dalam hitungan hari saja, pemesanan meningkat tajam dan stok untuk bulan-bulan berikutnya habis terpesan. Fenomena ini menunjukkan betapa besar pengaruh figur publik terhadap dunia mode, terutama ketika produk lokal ikut terangkat dan menjadi tren baru di masyarakat.
Tas yang kini menjadi incaran publik adalah Grace Delight Tote dari Hamano Inc. Merek ini sudah berdiri selama 145 tahun dan dikenal sering digunakan keluarga kekaisaran Jepang. Menariknya, tas seharga 136.000 yen (sekitar Rp 14,7 juta) ini dibuat dari kulit asli namun tetap ringan dengan bobot hanya 700 gram. Dengan demikian, pengguna tetap bisa tampil elegan tanpa mengorbankan kenyamanan. Selain itu, desainnya yang klasik membuat tas tersebut cocok untuk berbagai kesempatan.
“Baca Juga : Zulkifli Hasan: Rupiah Digital Jadi Simbol Kedaulatan Ekonomi Baru Indonesia“
Tak lama setelah foto Takaichi beredar, Hamano langsung kewalahan menerima pesanan. Perusahaan itu bahkan mengumumkan bahwa pengiriman pesanan baru akan tertunda hingga April 2026. Mereka mengakui lonjakan permintaan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Karena itu, produksi ditingkatkan dan pelanggan diminta bersabar. Fenomena ini membuktikan bagaimana satu momen viral bisa memengaruhi industri mode dan menciptakan dampak ekonomi yang nyata.
Pilihan Takaichi memakai tas lokal bukan hanya soal gaya. Sebaliknya, ia juga memberi pesan kuat tentang kebanggaan pada produk dalam negeri. Kaori Nakano, pakar mode dari Aoyama Gakuin University, mengatakan bahwa tas Hamano mencerminkan karakter kuat dan elegan seorang pemimpin perempuan. Dengan kata lain, pilihan fashion dapat menjadi bentuk dukungan nyata terhadap identitas budaya nasional dan industri lokal.
“Baca Juga : KAI Services Buka Lowongan Pramugara dan Pramugari Kereta Api, Ini Syarat dan Cara Daftarnya“
Berkat viralnya tas ini, sorotan publik terhadap produk mode Jepang semakin besar. Banyak konsumen mulai tertarik pada produk lokal yang memiliki kualitas tinggi dan nilai tradisional. Selain itu, tren ini juga mendorong pengrajin kulit lokal untuk terus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, momen ini menjadi peluang besar bagi industri kreatif Jepang, terutama sektor fashion berbahan kulit.
Fenomena Grace Delight Tote tidak hanya menunjukkan keberhasilan sebuah brand tradisional. Lebih dari itu, kejadian ini menjadi bukti bahwa produk lokal dapat bersinar tanpa perlu mengandalkan label internasional. Sekali lagi, dukungan publik figur seperti PM Sanae Takaichi membantu memperkuat citra merek lokal dan menumbuhkan rasa bangga terhadap karya anak bangsa. Kini, tas bukan sekadar aksesori, melainkan representasi budaya, identitas, serta kebanggaan akan kualitas produksi nasional.