Foomer Official – Mi instan sering menjadi pilihan cepat dan praktis saat sahur. Rasanya yang lezat, cara penyajian yang mudah, serta harga yang terjangkau membuatnya menjadi favorit banyak orang. Namun, apakah mi instan benar-benar pilihan yang baik untuk sahur? Para dokter dan ahli gizi memiliki pendapat tersendiri mengenai konsumsi mi instan saat sahur. Mereka menyoroti kandungan nutrisinya, dampaknya bagi kesehatan, serta alternatif yang lebih sehat jika tetap ingin mengonsumsinya.
Mi instan mengandung karbohidrat sebagai sumber energi utama. Namun, jenis karbohidrat dalam mie ini termasuk dalam kategori karbohidrat sederhana, yang cepat dicerna tubuh. Ini berarti energi yang dihasilkan tidak bertahan lama, sehingga rasa lapar bisa datang lebih cepat. Selain itu, juga tinggi natrium atau garam. Kandungan garam yang tinggi dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi serta membuat tubuh lebih cepat haus saat berpuasa.
“Baca Juga : AMD Luncurkan Ryzen 9 9900X3D, Bawa Teknologi Terbaru untuk Gaming”
Mengonsumsi mi instan sebagai menu sahur dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi penting. Tidak memiliki cukup protein, serat, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk menjalani puasa dengan optimal. Akibatnya, tubuh lebih mudah lemas dan kurang bertenaga di siang hari. Selain itu, kandungan lemak jenuh dalam bumbu juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jika dikonsumsi terlalu sering. karena rendah serat juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit selama puasa.
Salah satu masalah utama dari mengonsumsi saat sahur adalah kandungan garamnya yang tinggi. Garam berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan retensi cairan dan membuat tubuh lebih cepat merasa haus. Saat berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan hingga waktu berbuka, sehingga konsumsi makanan tinggi garam saat sahur dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, jika tetap ingin mengonsumsinya, sebaiknya kurangi penggunaan bumbu yang disertakan dalam kemasan.
“Simak juga: Cara Sederhana Merawat Keyboard Laptop untuk Performa Maksimal”
Bagi yang tetap ingin makan mi instan saat sahur, ada beberapa cara untuk membuatnya lebih sehat. Salah satunya adalah dengan menambahkan sumber protein seperti telur, ayam rebus, atau tahu. Selain itu, tambahkan sayuran seperti bayam, wortel, atau sawi untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin dalam. Mengurangi penggunaan bumbu dan menggantinya dengan rempah alami seperti bawang putih atau lada juga bisa membantu mengurangi kandungan garam yang berlebihan.
Jika ingin mendapatkan energi yang tahan lama selama puasa, sebaiknya memilih sumber karbohidrat yang lebih sehat. Nasi merah, oatmeal, roti gandum, atau ubi jalar adalah pilihan yang lebih baik. Karbohidrat kompleks dalam makanan tersebut dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari. Mengombinasikan karbohidrat kompleks dengan protein dan serat akan membuat tubuh lebih siap menghadapi puasa.
Dokter tidak melarang konsumsi mi instan, tetapi menyarankan agar tidak mengandalkannya sebagai menu utama saat sahur. Jika sesekali ingin mengonsumsi, sebaiknya tetap menambahkan protein dan sayuran agar lebih seimbang. Selain itu, konsumsi sebaiknya tidak dilakukan setiap hari, karena bisa berdampak buruk pada kesehatan dalam jangka panjang. Lebih baik memilih menu sahur yang kaya gizi untuk mendukung tubuh selama puasa.
Selain mi instan, ada beberapa makanan lain yang sebaiknya dihindari saat sahur. Makanan berminyak dan gorengan dapat menyebabkan gangguan pencernaan serta meningkatkan rasa haus selama puasa. Makanan tinggi gula seperti kue atau minuman manis juga tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat turun, membuat tubuh lebih mudah lemas. Sebaiknya pilih makanan yang mengandung protein, serat, dan lemak sehat untuk memberikan energi yang tahan lama.
Agar puasa tetap lancar, memilih menu sahur yang sehat sangat penting. Konsumsi makanan bergizi seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, serat, dan lemak sehat akan membantu tubuh tetap bertenaga dan tidak mudah lemas. Mi instan bisa menjadi pilihan praktis, tetapi harus dikombinasikan dengan bahan lain agar lebih bernutrisi. Dengan sahur yang tepat, tubuh akan lebih siap menjalani puasa tanpa mengalami masalah kesehatan.