Foomer Official – Dalam upaya mengatasi masalah gizi di kalangan anak-anak sekolah sekaligus memanfaatkan limbah makanan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah meluncurkan inisiatif terbaru yang menjanjikan. Program ini tidak hanya bertujuan memberikan makanan sehat bagi anak-anak sekolah, tetapi juga mengolah sisa makanan menjadi pakan ikan yang bermanfaat bagi sektor perikanan.
Pemanfaatan Limbah Organik untuk Budidaya Maggot Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pulogebang, Jakarta Timur, telah mengambil langkah proaktif dengan memanfaatkan sisa makanan dari program MBG sebagai bahan organik dalam budi daya maggot. Maggot, atau larva lalat Black Soldier, dikenal kaya protein dan nutrisi yang sangat baik sebagai pakan ikan. Dengan memanfaatkan sisa makanan ini, SPPG berhasil mengolahnya menjadi pupuk dan pakan ikan yang bermanfaat bagi sektor perikanan.
Berdasarkan Data Food Waste Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari, menjelaskan bahwa data terkait limbah makanan dari program MBG akan digunakan untuk mengevaluasi dan menyesuaikan menu agar lebih disukai anak-anak. Data ini sangat penting dalam meningkatkan efektivitas program, terutama dalam mencapai target yang lebih besar pada tahun 2025 hingga 2029.
Selain memantau kualitas makanan yang disajikan, Qodari mengusulkan sistem penilaian berupa rating untuk setiap dapur SPPG, dengan skala 1-5, guna memastikan bahwa kualitas makanan tetap terjaga dan sesuai dengan selera anak-anak.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk lebih serius dalam menangani sampah sisa makanan dari program MBG. Ia menekankan pentingnya pengolahan limbah organik menjadi produk yang bermanfaat, seperti pupuk dan pakan hewan.
Pengelolaan sampah ini tidak hanya mengurangi penumpukan di tempat pembuangan akhir (TPA) tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomis. Meski pengelolaan ini bukan tugas yang mudah, Khoirudin percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik, sampah tersebut dapat memberikan manfaat yang signifikan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengelolaan limbah makanan dari program MBG. DLH akan memfasilitasi pengumpulan dan pengolahan sampah organik yang berasal dari dapur SPPG. Sampah tersebut akan dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R untuk didistribusikan ke berbagai tempat yang membutuhkan. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan berkelanjutan. Serta mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Dengan inovasi dalam pengelolaan limbah makanan ini, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat menjadi contoh baik dalam pengelolaan sampah dan penggunaan sumber daya yang efisien. Selain memberikan asupan makanan sehat bagi anak-anak. Program ini juga berkontribusi pada pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Inisiatif ini diharapkan dapat terus berkembang dan mencapai target yang lebih besar di masa depan. Sehingga dampak positifnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat di seluruh Indonesia.
Program MBG, yang sebelumnya hanya berfokus pada peningkatan gizi anak-anak sekolah. Kini telah berkembang menjadi inisiatif yang multifungsi dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan sisa makanan menjadi pakan ikan, program ini tidak hanya memberikan solusi gizi tetapi juga solusi lingkungan dan ekonomi. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam menciptakan program yang benar-benar holistik dan bermanfaat bagi banyak sektor.
“Simak Juga: Penelitian Ungkap Orang Kaya Lebih Sering Terkena Kanker”