Foomer Official – Justin Sun, seorang tokoh terkemuka di dunia kripto, menarik perhatian publik pada Jumat, 29 November 2024, dengan aksinya yang tidak biasa. Di hadapan puluhan jurnalis dan influencer di sebuah hotel mewah di Hong Kong, ia memenuhi janjinya untuk memakan sebuah pisang. Namun, pisang ini bukan sembarang buah, pisang tersebut merupakan bagian dari karya seni berjudul Comedian karya seniman Italia Maurizio Cattelan yang dibelinya dengan harga fantastis, yaitu 6,2 juta dolar AS (sekitar Rp98,2 miliar).
Melansir news.com.au, Sabtu, 30 November 2024, Sun melahap pisang yang ditempelkan dengan lakban di dinding itu setelah memberikan pidato singkat. Ia menyebut karya tersebut sebagai simbol seni yang “ikonis.” Setelah menggigit buahnya, Sun memberikan komentar sederhana, “Ini jauh lebih baik dari pisang biasa. Rasanya benar-benar cukup enak.”
“Baca Juga: 6 Tips Minum Kopi agar Aman di Lambung: Nikmati Secangkir Kopi Tanpa Rasa Khawatir”
Karya seni Comedian, yang pertama kali dipamerkan pada Art Basel Miami 2019, telah menjadi simbol seni konseptual yang kontroversial. Pisang yang menjadi bagian dari instalasi tersebut dilelang oleh Sotheby’s di New York minggu lalu, dan Sun berhasil memenangkannya setelah bersaing dengan enam penawar lainnya.
Sun mengaku sempat tidak percaya dirinya memenangkan lelang dalam 10 detik pertama. Namun, segera setelahnya, ia memutuskan untuk memakan pisang tersebut. “Melahap pisang ini di depan publik menjadi bagian dari sejarah karya seni itu sendiri,” ujarnya.
Selain itu, Sun mengungkapkan bahwa sebagai pemilik baru, ia juga memperoleh sertifikat keaslian dari Maurizio Cattelan. Lengkap dengan petunjuk untuk mengganti pisang jika buahnya membusuk. Sun optimis karya seni ini akan mengalami peningkatan nilai di masa depan, serupa dengan kenaikan harga aset kripto seperti Bitcoin.
“Simak Juga: Buah Naga Punya Efek Samping Meski Baik Untuk Kesehatan”
Sejak debutnya, Comedian telah memicu perdebatan mengenai batasan seni. Sun bahkan membandingkan karya ini dengan seni digital seperti NFT dan teknologi blockchain yang ia anggap memiliki kesamaan: keduanya lebih berakar pada konsep dan nilai intelektual daripada bentuk fisik.
Justin Sun, yang kini menjadi penasihat World Liberty Financial proyek kripto yang didukung oleh presiden terpilih AS Donald Trump juga menyatakan bahwa seni seperti Comedian dapat memanfaatkan kegilaan spekulatif yang mirip dengan pasar kripto. Dengan investasi sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp475 miliar), Sun optimis perannya dapat memperkuat hubungan antara keuangan tradisional dan teknologi blockchain.
Di sisi lain, kisah pisang ini membawa sorotan tak terduga kepada Shah Alam. Seorang penjual buah berusia 74 tahun asal Bangladesh yang bekerja di kios trotoar di luar Sotheby’s, New York. Alam, yang hampir buta dan tidak fasih berbahasa Inggris, tidak mengetahui bahwa salah satu pisangnya yang dijual seharga 35 sen (sekitar Rp5 ribu) telah menjadi bagian dari karya seni bernilai jutaan dolar.
Ketika seorang reporter memberi tahu Alam tentang nilai pisang tersebut, ia menitikkan air mata. “Saya orang miskin,” katanya dengan suara bergetar. “Saya tidak pernah punya uang sebanyak itu, bahkan tidak pernah melihat uang sebanyak itu.”
Meski merasa terkejut dan sedih karena menjadi bahan perbincangan, kisah Alam mendapat dukungan dari warga New York. Banyak yang menyoroti ketimpangan antara kehidupan sederhana Alam dan dunia seni konseptual yang sering kali absurd.