Foomer Official – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah pada pekan ini. Pada perdagangan Selasa (10/12/2024), harga emas spot melonjak 0,7% ke level USD 2.739,81 per ounce, setelah sebelumnya sempat mencapai puncak USD 2.744,08 per ounce. Lonjakan harga ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat.
Komoditas emas, yang kerap dianggap sebagai aset safe-haven, mengalami lonjakan permintaan di tengah ketidakpastian global. Situasi ini menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang menarik bagi para investor yang ingin melindungi aset mereka dari risiko.
Ketegangan geopolitik global, terutama konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong harga emas. Konflik tersebut menciptakan ketidakstabilan ekonomi dan politik, mendorong para investor untuk mencari perlindungan dalam bentuk aset yang lebih aman seperti emas.
Selain itu, meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko resesi global juga menambah tekanan pada pasar keuangan. Di tengah ketidakpastian ini, emas kembali menjadi pilihan utama bagi para investor yang ingin mengamankan nilai aset mereka.
“Baca Juga: Rezim Bashar al-Assad Tumbang, Israel Siapkan Langkahnya”
Ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali menurunkan suku bunga juga berkontribusi terhadap kenaikan harga emas. Penurunan suku bunga biasanya membuat emas lebih menarik bagi investor, karena biaya peluang untuk menyimpan emas menjadi lebih rendah. Kebijakan moneter yang akomodatif ini diharapkan dapat meredakan tekanan inflasi, namun juga mendorong daya tarik logam mulia sebagai investasi.
Analis pasar menyebut bahwa kombinasi ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter yang dovish menciptakan lingkungan yang sangat mendukung kenaikan harga emas. “Dengan suku bunga yang lebih rendah dan risiko geopolitik yang meningkat, harga emas diperkirakan akan terus berada pada tren bullish dalam waktu dekat,” ujar seorang analis.
Di Indonesia, harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) juga mengalami lonjakan signifikan. Pada Rabu (11/12/2024), harga emas Antam naik sebesar Rp17.000 menjadi Rp1.534.000 per gram. Angka ini hampir mendekati rekor tertinggi sebelumnya.
Kenaikan harga emas di pasar domestik mencerminkan tren global dan permintaan yang meningkat di dalam negeri. Banyak masyarakat Indonesia yang mulai beralih ke emas sebagai bentuk investasi aman, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan fluktuasi nilai tukar mata uang.
“Simak Juga: Kiamat OJOL Semakin Nyata, Ganti Ke ORING (Ojek Daring)?”
Dengan tren harga emas dunia yang terus naik, para investor perlu mempertimbangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang ini. Berikut adalah beberapa tips untuk menghadapi situasi ini:
1. Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya bergantung pada emas. Diversifikasi portofolio dengan aset lain seperti obligasi, saham, atau reksa dana dapat membantu mengurangi risiko.
2. Investasi Jangka Panjang: Kenaikan harga emas cenderung berfluktuasi dalam jangka pendek. Namun, dalam jangka panjang, emas tetap menjadi aset yang stabil.
3. Pantau Perkembangan Ekonomi dan Geopolitik: Situasi global dapat memengaruhi harga emas secara signifikan. Selalu ikuti berita terkini untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.
4. Pilih Produk Investasi yang Tepat: Selain emas fisik, pertimbangkan untuk berinvestasi dalam produk lain seperti emas digital atau exchange-traded funds (ETF) yang menawarkan fleksibilitas lebih.
Dengan strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan kenaikan harga emas ini untuk meningkatkan keuntungan mereka, sambil tetap melindungi aset dari risiko ketidakpastian global.