Foomer Official – Pemerintah mulai menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dengan fokus pada stabilitas ekonomi. Situasi global yang penuh ketidakpastian membuat kebijakan fiskal harus lebih adaptif.
Salah satu prioritas utama dalam APBN 2025 adalah menjaga daya beli masyarakat. Inflasi yang terkendali akan menjadi faktor penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi tetap kuat. Pemerintah juga akan memberikan insentif bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, belanja infrastruktur tetap menjadi fokus utama. Proyek jalan tol, pelabuhan, dan transportasi massal akan terus didorong. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan daya saing nasional.
“Baca Juga : Zaskia Adya Mecca Bantu Warga Palestina dengan Donasi Berbuka Puasa”
Pemerintah menargetkan defisit APBN 2025 tetap dalam batas aman. Untuk menutupi kekurangan anggaran, beberapa langkah akan diambil, seperti penerbitan surat utang negara dan optimalisasi penerimaan pajak.
Reformasi perpajakan juga menjadi bagian dari strategi ini. Digitalisasi pajak diharapkan bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Peningkatan rasio pajak terhadap PDB menjadi target utama dalam kebijakan fiskal tahun depan.
Subsidi energi tetap diberikan kepada kelompok masyarakat rentan. Pemerintah berencana menyesuaikan mekanisme subsidi BBM dan listrik agar lebih tepat sasaran. Program bantuan sosial seperti PKH dan BLT juga tetap berlanjut untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
Di sektor pendidikan, anggaran untuk beasiswa dan bantuan operasional sekolah akan tetap dipertahankan. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Simak juga: Hati-Hati! Inilah Biota Laut Paling Berbahaya yang Bisa Anda Temui Saat Menyelam”
Pemerintah akan memperkuat kebijakan untuk menarik investasi ke sektor manufaktur dan industri hijau. Insentif pajak diberikan kepada investor yang mendukung pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Dalam sektor pertanian, APBN 2025 juga mengalokasikan dana untuk modernisasi teknologi. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas petani dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
Salah satu tantangan utama dalam penyusunan APBN 2025 adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Kondisi ekonomi global yang tidak menentu bisa memberikan tekanan pada mata uang nasional.
Pemerintah akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk memastikan kebijakan moneter dan fiskal berjalan seimbang. Cadangan devisa yang kuat akan menjadi faktor penting dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Sektor kesehatan tetap menjadi prioritas dengan alokasi anggaran yang cukup besar. Pemerintah menargetkan penguatan layanan kesehatan primer dan penyediaan obat-obatan yang lebih terjangkau.
Di sisi lain, investasi di sektor infrastruktur digital akan ditingkatkan. Pembangunan jaringan internet di daerah terpencil menjadi bagian dari program prioritas untuk mempercepat transformasi digital.
Salah satu tantangan utama dalam realisasi APBN 2025 adalah efisiensi belanja negara. Pemerintah harus memastikan bahwa anggaran digunakan secara optimal dan tidak terjadi pemborosan.
Selain itu, penyerapan anggaran oleh kementerian dan lembaga harus lebih cepat. Proyek-proyek yang tertunda bisa berdampak pada target pertumbuhan ekonomi yang sudah direncanakan.