Rupiah Menguat di Tengah Reshuffle Kabinet Prabowo: Pasar Bereaksi Hati-Hati
Foomer Official – Nilai tukar rupiah pada Senin (8/9) berhasil ditutup menguat di level Rp16.309 per dolar AS. Mata uang Garuda terapresiasi 123 poin atau 0,75 persen hanya beberapa saat sebelum Presiden Prabowo Subianto mengumumkan reshuffle Kabinet Merah Putih. Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku pasar menaruh optimisme terhadap arah kebijakan pemerintahan ke depan, meskipun masih dibayangi sejumlah ketidakpastian.
Perdagangan rupiah di pasar spot resmi berakhir pada pukul 15.30 WIB. Hanya berselang setengah jam kemudian, pada pukul 16.00 WIB, Presiden Prabowo melantik Menteri Keuangan yang baru. Momentum ini menjadi perhatian besar investor karena jabatan tersebut memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas fiskal dan menarik kepercayaan pasar.
Baca Juga : Pengalaman Diva Menggunakan MG4 EV: Kenyamanan Harian dan Tantangan di Jalan Jakarta
Berbeda dengan rupiah yang menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru anjlok. IHSG berakhir di level 7.766, turun 100,49 poin atau 1,28 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan sikap hati-hati investor yang masih menimbang dampak reshuffle terhadap arah kebijakan ekonomi nasional.
Menurut laporan RTI Infokom, nilai transaksi investor mencapai Rp20,13 triliun dengan volume perdagangan mencapai 36,3 miliar saham. Tingginya aktivitas pasar menunjukkan antusiasme, meskipun banyak investor memilih strategi wait and see akibat dinamika politik yang berlangsung pada hari tersebut.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan reshuffle kabinet dengan mengganti sejumlah menteri. Perubahan ini mencakup posisi strategis di beberapa kementerian yang dinilai penting dalam mengawal kebijakan pemerintahan.
Budi Gunawan resmi dicopot dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam). Namun, hingga kini belum ada pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menggantikannya di posisi krusial tersebut.
Langkah paling mengejutkan adalah penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS, sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Perubahan ini menimbulkan banyak spekulasi terkait arah kebijakan fiskal, mengingat Sri Mulyani selama ini dikenal memiliki reputasi internasional yang kuat.
Presiden juga mencopot Dito Ariotedjo dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga. Hingga berita ini ditulis, belum ada nama resmi yang ditunjuk sebagai pengganti. Kekosongan ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai arah kebijakan olahraga ke depan.
Politikus Golkar, Mukhtarudin, mendapat amanah sebagai Menteri Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (P2MI). Ia menggantikan Abdul Kadir Karding yang sebelumnya menjabat di posisi tersebut.
Posisi Menteri Koperasi juga mengalami pergantian. Budi Arie Setiadi digantikan oleh wakilnya, Ferry Joko Julianto, yang kini resmi dilantik sebagai menteri definitif.
Reshuffle kali ini juga melahirkan Kementerian Haji dan Umrah. Presiden menunjuk Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), Kepala BP Haji, sebagai menteri. Sementara itu, Dahnil Anzar Simanjuntak turut dilantik sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah. Langkah ini menandai penataan ulang birokrasi dalam urusan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Meski rupiah menguat, pelemahan IHSG menunjukkan bahwa investor masih menunggu konsistensi kebijakan ekonomi setelah reshuffle. Pasar umumnya bereaksi positif terhadap sinyal stabilitas, namun tetap waspada karena ada kekhawatiran soal kesinambungan kebijakan yang ditinggalkan Sri Mulyani.