Penelitian Ungkap Makan Keju Sebelum Tidur Bisa Memicu Mimpi Buruk
Foomer Official – Banyak orang sulit menolak camilan sebelum tidur, terutama setelah seharian beraktivitas. Keju dan biskuit kerap menjadi pilihan praktis yang disukai banyak kalangan. Namun, muncul pertanyaan yang sering diperdebatkan: apakah benar makan keju menjelang tidur dapat memicu mimpi buruk?
Selama ini anggapan tersebut dianggap sebatas mitos, tetapi riset yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology justru memberikan bukti sebaliknya. Studi itu menemukan konsumsi produk olahan susu, termasuk keju, dapat mengganggu kualitas tidur. Bahkan, bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, risikonya lebih besar mengalami mimpi buruk.
Baca Juga : Pengalaman Pemilik MG 5 GT: Kelebihan dan Kekurangan Setelah 3 Tahun Pemakaian
Dr. Tore Nielsen dari Université de Montréal menjelaskan, tingkat keparahan mimpi buruk sangat terkait dengan intoleransi laktosa dan alergi makanan lainnya. Menurutnya, perubahan pola makan pada orang dengan sensitivitas makanan dapat membantu mengurangi gangguan tidur yang berujung pada mimpi buruk.
Survei terhadap hampir 1.100 orang mengungkapkan sepertiga responden sering mengalami mimpi buruk. Menariknya, perempuan lebih sering melaporkan kualitas tidur yang buruk dibanding laki-laki. Selain itu, perempuan hampir dua kali lipat lebih rentan mengalami intoleransi atau alergi makanan.
Penelitian juga menyoroti bagaimana intoleransi laktosa memengaruhi kualitas tidur. Gejala pencernaan yang muncul dapat membuat tidur terganggu dan memicu mimpi buruk. Hussain Ahmad, seorang dokter dari Inggris, menambahkan bahwa keju mengandung protein dan lemak yang lebih lama dicerna tubuh, sehingga bila dikonsumsi menjelang tidur bisa menyebabkan tidur gelisah.
Selain faktor pencernaan, beberapa jenis keju matang mengandung asam amino bernama tyramine. Zat ini dapat merangsang pelepasan hormon tertentu yang memengaruhi aktivitas otak. Akibatnya, mimpi terasa lebih nyata, intens, dan kadang menimbulkan kesan mengganggu bagi orang yang mengalaminya.
Jika Anda merasa keju memengaruhi kualitas tidur, disarankan menghentikan konsumsinya setidaknya dua hingga tiga jam sebelum beristirahat. Dengan jeda waktu ini, tubuh memiliki kesempatan untuk menyelesaikan tahap awal pencernaan sebelum memasuki fase tidur yang dalam.
Bagi pecinta keju, tetap ada cara aman menikmatinya di malam hari. Mengombinasikannya dengan makanan penyeimbang seperti biskuit gandum, apel, atau kacang bisa menjadi solusi. Selain itu, membatasi porsi dalam jumlah kecil jauh lebih aman dibandingkan mengonsumsi keju dalam porsi besar.
Selain mengatur pola makan, kebiasaan tidur sehat juga berperan penting. Tidur di ruangan yang sejuk dan gelap, menjaga posisi kepala sedikit lebih tinggi untuk mencegah refluks, serta membiasakan rutinitas tidur yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko gangguan tidur dan mimpi buruk.