5 Strategi Efektif agar Tidak Tergoda Menghubungi Mantan Setelah Lost Contact
Foomer Official – Setelah hubungan berakhir, menjaga jarak dari mantan sering kali terasa sulit. Meskipun perasaan mungkin sudah memudar, ada kalanya muncul dorongan untuk kembali membuka komunikasi. Hal ini terjadi karena otak kita masih berusaha menyesuaikan diri dengan kehilangan seseorang yang pernah menjadi bagian penting hidup kita. Oleh sebab itu, penting memahami cara mengelola dorongan ini agar tidak terjebak dalam siklus lama.
Salah satu langkah sederhana adalah menyalurkan perasaan lewat tulisan. Saat muncul keinginan untuk menghubungi mantan, ambil jurnal atau buku catatan. Tuliskan apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan. Dengan cara ini, kamu bisa memproses emosi lebih sehat sekaligus mengurangi tekanan batin. Selain itu, menulis juga membantu memahami bahwa keinginan tersebut hanyalah reaksi sesaat, bukan kebutuhan nyata.
Baca Juga : Artis Thailand Ikut Suarakan Dukungan untuk Indonesia di Tengah Gelombang Demonstrasi
Dukungan sosial terbukti efektif dalam mengurangi stres emosional. Ketika rasa ingin menghubungi mantan muncul, cobalah berkumpul dengan teman dekat atau keluarga. Bicarakan perasaanmu dengan mereka, karena sering kali berbagi cerita membuat hati terasa lebih ringan. Menurut penelitian APA, koneksi sosial adalah kunci kebahagiaan dan dapat membantu seseorang bangkit dari masa sulit.
Momen setelah putus bisa menjadi peluang emas untuk kembali fokus pada diri sendiri. Alihkan energimu dengan melakukan hobi lama atau mencoba aktivitas baru. Misalnya, belajar memasak, olahraga, atau menekuni seni. Dengan begitu, rasa percaya diri meningkat dan perhatianmu tidak lagi tertuju pada mantan. Pada akhirnya, kegiatan ini dapat menjadi jalan menuju kebahagiaan baru.
Tanpa disadari, ponsel sering menjadi pintu masuk untuk kembali terhubung dengan mantan. Saat bosan, kita cenderung membuka media sosial dan berisiko tergoda mencari tahu kabarnya. Untuk menghindarinya, coba jauhkan ponsel dari jangkauan saat tidak diperlukan. Jika perlu, atur pengingat waktu agar tidak terlalu lama berselancar di media sosial. Dengan cara ini, peluang untuk kembali menghubungi mantan bisa ditekan.
Langkah penting lainnya adalah memahami dari mana dorongan itu berasal. Tanyakan pada diri sendiri, apa tujuan sebenarnya ingin menghubungi mantan? Apakah karena kesepian, nostalgia, atau sekadar ingin tahu? Menurut terapis pernikahan Leanna Stockard, mengenali akar dorongan dapat membuatmu sadar bahwa alasan tersebut sering kali tidak cukup kuat. Jika dorongan masih muncul, berikan waktu untuk dirimu dan latih empati terhadap perjuanganmu melawan godaan.