Foomer Official – Jepang dikenal sebagai negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Banyak faktor berperan, salah satunya adalah gaya hidup aktif. Aktivitas fisik menjadi bagian penting dari rutinitas harian warga Jepang. Mereka melakukannya bukan hanya untuk kebugaran, tetapi juga sebagai tradisi dan keseimbangan hidup. Kebiasaan ini berkontribusi besar pada kualitas kesehatan masyarakatnya.
Jalan kaki menjadi aktivitas paling umum yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Banyak orang memilih berjalan daripada menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan orang lanjut usia tetap rutin berjalan setiap hari sejauh beberapa kilometer. Stasiun dan fasilitas publik dirancang agar mendorong orang lebih aktif berjalan kaki. Jalan kaki dipercaya dapat memperkuat jantung, sendi, dan membantu pencernaan.
“Baca Juga : Microsleep: Penyebab Kecelakaan Mudik yang Harus Diwaspadai”
Radio Taiso atau senam pagi diiringi radio menjadi budaya khas Jepang. Warga dari berbagai usia ikut serta dalam kegiatan ini secara rutin setiap pagi. Biasanya senam dilakukan di taman, sekolah, atau halaman kantor. Gerakannya ringan namun efektif melenturkan tubuh dan memperbaiki postur. Aktivitas ini juga mempererat hubungan sosial antar warga dalam satu lingkungan.
Banyak lansia di Jepang memilih berkebun sebagai aktivitas harian mereka. Aktivitas ini tidak hanya menggerakkan tubuh, tetapi juga memberi ketenangan jiwa. Berkebun melibatkan aktivitas seperti membongkar tanah, menyiram, dan menanam. Semua gerakan tersebut baik untuk fleksibilitas tubuh dan keseimbangan. Selain itu, hasil kebun seperti sayuran segar juga mendukung pola makan sehat.
“Simak juga: SPAI Kritik Aturan Baru soal Tarif Pos Komersial, Berikut Alasannya”
Aktivitas fisik di Jepang tak hanya fokus pada gerakan, tapi juga pada keseimbangan jiwa. Latihan pernapasan seperti yang diajarkan dalam seni bela diri atau yoga sangat populer. Meditasi juga dilakukan secara rutin untuk menjaga pikiran tetap tenang. Kegiatan ini membantu mengurangi stres yang sering jadi penyebab penyakit kronis.
Di Jepang, sepeda adalah alat transportasi yang sangat populer di semua kalangan usia. Warga menggunakan sepeda untuk ke kantor, sekolah, bahkan ke pasar. Bersepeda rutin membantu melatih otot kaki, meningkatkan stamina, dan membakar kalori. Jalur sepeda yang aman dan tertata membuat kegiatan ini lebih nyaman dilakukan.
Anak-anak di Jepang diajarkan pentingnya aktif bergerak sejak kecil. Sekolah memberikan waktu khusus untuk olahraga setiap hari. Bahkan permainan tradisional pun dirancang untuk merangsang gerakan tubuh. Hal ini menciptakan kebiasaan yang terbawa hingga dewasa. Dengan begitu, aktivitas fisik menjadi bagian dari identitas sosial dan budaya.
Warga Jepang menjalani aktivitas fisik dengan kedisiplinan tinggi. Mereka menjadwalkan waktu berolahraga tanpa harus dipaksa atau diingatkan. Konsistensi ini berperan besar dalam menjaga kondisi tubuh tetap optimal. Bahkan dalam usia lanjut, mereka tetap menjaga rutinitas tersebut. Ini menjelaskan mengapa banyak lansia Jepang tetap sehat dan aktif.
Selain aktif bergerak, warga Jepang juga menjaga pola makan seimbang. Konsumsi ikan, sayur, dan makanan rendah lemak menjadi kebiasaan sehari-hari. Aktivitas fisik yang rutin berpadu dengan asupan gizi membuat tubuh tetap bugar. Mereka menghindari kebiasaan buruk seperti makan berlebihan atau konsumsi makanan cepat saji.