Foomer Official – Setelah bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara pada akhir November 2025, pemerintah Indonesia bergerak cepat untuk memulihkan aksesibilitas di daerah terdampak. Salah satu langkah utama adalah pembangunan jembatan darurat (Bailey), yang kini sudah rampung dan dapat digunakan masyarakat. Sepuluh jembatan Bailey telah selesai dibangun dan menghubungkan wilayah yang sempat terisolasi.
Peran Jembatan Bailey dalam Memulihkan Akses
Jembatan Bailey dirancang untuk memberikan solusi cepat dalam menghubungkan daerah-daerah yang terisolasi akibat bencana. Pembangunannya menjadi prioritas pemerintah, terutama di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Setelah rampung, jembatan-jembatan ini memungkinkan warga di wilayah terdampak untuk kembali beraktivitas, mempermudah distribusi bantuan, dan menghubungkan kembali jalur transportasi yang rusak.
“Baca Juga : Sun Life Indonesia Hadirkan Harapan bagi Korban Banjir dan Longsor di Sumatra”
Jembatan Bailey di Aceh: Akses Kembali ke Kabupaten Terisolasi
Di Aceh, empat jembatan Bailey selesai dibangun. Jembatan Teupin Mane sepanjang 39 meter, Jembatan Teupin Redeup sepanjang 30 meter, Jembatan Jeumpa sepanjang 18 meter, dan Jembatan Matang Bangka sepanjang 15 meter kini siap digunakan oleh masyarakat. Dengan adanya jembatan-jembatan ini, warga Kabupaten Bireun dan daerah sekitarnya bisa kembali terhubung dengan wilayah lain, setelah terisolasi akibat bencana.
Jembatan Bailey di Sumatera Utara: Pemulihan Infrastruktur yang Cepat
Sumatera Utara juga mengalami kerusakan infrastruktur parah akibat bencana. Dua jembatan Bailey yang dibangun di wilayah ini, yaitu Jembatan Anggoli sepanjang 33 meter di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Jembatan Aran Dalu sepanjang 26 meter di Kabupaten Deli Serdang, sangat penting untuk memulihkan konektivitas antar wilayah. Kedua jembatan ini memastikan transportasi dan distribusi barang berjalan lancar kembali.
“Baca Juga : Bakti BCA Hadir di Sumatera: Merajut Harapan Korban Banjir Lewat Bantuan Nyata”
Jembatan Bailey di Sumatera Barat: Mempercepat Kembali Aktivitas Masyarakat
Sumatera Barat juga tidak ketinggalan dalam pemulihan infrastruktur. Empat jembatan Bailey selesai dibangun di Kabupaten Pasaman Barat, Padang Pariaman, dan Solok. Jembatan Sikabau sepanjang 18 meter, Jembatan Padang Mantuang sepanjang 30 meter, Jembatan Bawah Kubang sepanjang 21 meter, dan Jembatan Supayang sepanjang 36 meter kini memberikan akses yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat untuk kembali beraktivitas.
Kerja Sama Antar Lembaga untuk Pemulihan Infrastruktur
Pembangunan jembatan Bailey ini melibatkan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum, TNI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta berbagai lembaga lainnya. Keberhasilan ini mencerminkan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi bencana besar dan memastikan pemulihan infrastruktur dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Meningkatkan Akses bagi 10 Juta Warga yang Terdampak
Dengan rampungnya 10 jembatan Bailey, sekitar 10 juta warga yang terdampak bencana kini dapat kembali menjalankan aktivitas normal mereka. Pembangunan jembatan ini mempercepat distribusi bantuan dan menghubungkan masyarakat yang sebelumnya terisolasi. Kegiatan ekonomi dan sosial dapat berjalan lancar kembali, memberikan harapan baru bagi masyarakat yang telah melewati masa-masa sulit.