Foomer Official – Kebiasaan minum kopi sudah menjadi bagian penting dari rutinitas mahasiswa di berbagai kampus. Banyak yang mengandalkan kafein untuk tetap fokus dan produktif. Namun, penelitian terbaru dari Universitas Harvard mengungkap waktu terbaik untuk mengonsumsi kopi agar manfaatnya maksimal. Penelitian ini menyoroti kaitan antara ritme sirkadian dan efektivitas kafein terhadap konsentrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu konsumsi kopi sangat memengaruhi performa belajar dan kualitas tidur. Temuan ini menarik perhatian para akademisi dan pelajar di seluruh dunia.
Salah satu kesimpulan utama dari penelitian tersebut adalah bahwa waktu ideal minum kopi adalah setelah pukul 9.30 pagi. Ini dikarenakan kadar kortisol dalam tubuh manusia secara alami tinggi setelah bangun tidur. Jika kopi diminum sebelum hormon kortisol menurun, efek kafein tidak akan optimal. Bahkan, beberapa ahli menyebut bahwa minum kopi terlalu pagi bisa membuat tubuh lebih cepat toleran terhadap kafein. Maka dari itu, mahasiswa disarankan menunggu hingga pertengahan pagi untuk menyeruput kopi pertama mereka. Ini akan meningkatkan energi tanpa mengganggu sistem alami tubuh.
“Baca Juga : Lionel Messi Tak Bermain, The Herons Tetap Tangguh dengan Kemenangan 1-0”
Penelitian ini juga menyoroti dampak negatif dari kebiasaan minum kopi di malam hari. Banyak mahasiswa yang memilih begadang sambil ditemani secangkir kopi. Padahal, kafein membutuhkan waktu hingga delapan jam untuk benar-benar hilang dari sistem tubuh. Artinya, jika seseorang minum kopi jam 9 malam, efek stimulasinya bisa bertahan hingga dini hari. Ini bisa menyebabkan kesulitan tidur, menurunkan kualitas istirahat, dan akhirnya memengaruhi performa belajar keesokan harinya. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan untuk menghindari konsumsi kopi setelah jam 3 sore.
Penelitian ini juga menyentuh aspek kesehatan jangka panjang. Mahasiswa yang mengonsumsi kopi dalam jumlah besar tanpa kendali berisiko mengalami gangguan lambung, peningkatan detak jantung, dan kecanduan ringan. Dalam studi ini, 23% responden mengaku sulit berkonsentrasi jika belum minum kopi. Gejala ini menunjukkan tanda awal ketergantungan kafein. Selain itu, konsumsi kopi berlebihan bisa menyebabkan iritasi lambung dan fluktuasi tekanan darah. Maka, penting bagi mahasiswa untuk mengenali batas aman konsumsi kafein harian, yakni tidak lebih dari 400 mg atau sekitar 4 cangkir kopi standar.
“Simak juga: Tantangan Koperasi Desa di Era Digital Menurut Menteri Koperasi”
Meski begitu, kopi tetap memiliki manfaat besar jika dikonsumsi secara bijak. Kafein dalam kopi mampu meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, dan membantu memori jangka pendek. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengonsumsi kopi di waktu yang tepat bisa menyelesaikan tugas lebih efisien. Mereka juga menunjukkan peningkatan fokus saat belajar di malam hari, selama waktu konsumsi tidak terlalu larut. Oleh karena itu, strategi minum kopi yang tepat bisa menjadi bagian penting dalam rutinitas akademik yang sehat. Mahasiswa disarankan untuk mencatat reaksi tubuh masing-masing terhadap kafein.
Bagi mahasiswa yang merasa terlalu sensitif terhadap kopi, ada beberapa alternatif yang bisa dicoba. Teh hijau, misalnya, mengandung kafein dalam jumlah lebih rendah namun tetap mampu meningkatkan fokus. Minuman seperti matcha dan cokelat hitam juga menawarkan stimulasi ringan yang tidak sekuat kopi. Peneliti menyarankan agar mahasiswa mencoba kombinasi hidrasi yang sehat seperti infused water atau jus buah alami. Mengganti kopi dengan alternatif ini setidaknya sekali dalam sehari bisa membantu menjaga keseimbangan tubuh. Terlebih bagi mereka yang mengalami gangguan tidur akibat konsumsi kopi berlebih.
Ingin saya lanjut ke artikel kesepuluh