Foomer Official – Kanker saluran cerna atau kanker gastrointestinal (GI) kerap tak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya menyerupai gangguan pencernaan biasa. Namun, penyakit ini melibatkan organ vital seperti lambung, usus besar, hingga rektum, dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani sejak dini.
Kanker Kolorektal Paling Umum di Singapura
Menurut data Singapore Cancer Registry 2022, kanker kolorektal menempati posisi kedua sebagai kanker paling umum di Singapura. Tidak hanya itu, jenis kanker ini juga menjadi penyebab utama kematian baik pada pria maupun wanita selama periode 2018 hingga 2022.
“Baca juga: Diet Makrobiotik Modern: Keseimbangan Energi & Pola Makan Tradisional Asia“
Peningkatan Kasus di Usia Muda Menjadi Sorotan
Studi terbaru dari Singapore General Hospital (SGH) dan National Cancer Centre Singapore (NCCS) mengungkap lonjakan kasus kanker kolorektal pada orang di bawah usia 50 tahun. Dalam periode 1968 hingga 2019, kasus pada kelompok ini meningkat dari 5 menjadi 10 per 100.000 penduduk. Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran sejak dini terhadap faktor risiko dan gejala.
Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terkena kanker saluran cerna. Usia, riwayat keluarga, dan kondisi genetik seperti Lynch syndrome merupakan pemicu utama. Selain itu, pola makan tinggi lemak, konsumsi makanan olahan, minim buah dan sayur, serta gaya hidup pasif, merokok, dan alkohol juga berperan besar dalam memicu perkembangan kanker.
Pentingnya Deteksi Dini untuk Meningkatkan Peluang Sembuh
NCCS sangat menekankan pentingnya deteksi dini, khususnya untuk mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Tes seperti Faecal Immunochemical Test (FIT) dan kolonoskopi menjadi metode standar yang dapat mendeteksi kanker lebih awal dan bahkan mencegahnya melalui pengangkatan polip pra-kanker.
Teknologi Modern Membantu Diagnosis Lebih Cepat
Dalam hal diagnosis, NCCS menggunakan beragam teknologi canggih seperti kolonoskopi, biopsi, pemindaian, dan tes penanda tumor. Untuk kanker lambung, prosedur gastroskopi digunakan sebagai metode utama. Teknologi ini memungkinkan dokter menyusun strategi pengobatan yang lebih akurat.
Ragam Pilihan Pengobatan Sesuai Kebutuhan Pasien
Tim multidisiplin NCCS menilai setiap kasus secara individual untuk merancang pengobatan terbaik. Metode yang digunakan antara lain:
- Pembedahan, baik terbuka maupun laparoskopi
- Kemoterapi dan radioterapi, untuk menghancurkan sel kanker
- Terapi bertarget, berdasarkan uji molekuler pasien
- Imunoterapi, untuk mengaktifkan sistem imun melawan kanker
- Perawatan paliatif, untuk menjaga kualitas hidup pasien
- Uji klinis, memberi akses pada pengobatan eksperimental terbaru
Dukungan Holistik Bagi Pasien dan Keluarga
Selain fokus medis, NCCS juga memberikan layanan dukungan menyeluruh. Pasien dapat mengakses rehabilitasi, terapi nutrisi, dan konseling psikososial di NCCS-SCS Rehabilitation Centre. Ada juga layanan khusus dari Departemen Onkologi Psikososial untuk mendampingi pasien dalam aspek emosional dan sosial selama masa pengobatan.
Harapan Baru Melalui Pendekatan Terpadu
Dengan kombinasi antara teknologi medis, pengobatan personal, dan dukungan psikososial, NCCS memberikan harapan nyata bagi para penderita kanker saluran cerna. Deteksi dini, pengobatan tepat, dan dukungan menyeluruh menjadi kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien.