Foomer Official – Cacar api atau herpes zoster sering muncul secara tiba-tiba. Penyakit ini disebabkan oleh virus varicella-zoster yang sudah ada di dalam tubuh. Virus ini adalah penyebab cacar air pada masa kecil. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tidak sepenuhnya hilang. Ia tetap bertahan di dalam sistem saraf dalam kondisi tidak aktif. Namun, di beberapa kondisi tertentu, virus bisa aktif kembali dan menyebabkan cacar api. Penyakit ini bisa menimbulkan ruam menyakitkan dan sensasi terbakar di kulit.
“Baca Juga : Kabar Baik! Pemerintah Beri Diskon Tarif Tol dan Tiket Pesawat Saat Mudik”
Virus varicella-zoster bisa tetap diam di tubuh selama bertahun-tahun. Ia bersembunyi di ganglia saraf tanpa menimbulkan gejala. Namun, ketika sistem imun melemah, virus bisa bangkit kembali. Faktor seperti stres, kelelahan, atau penyakit kronis bisa memicu reaktivasi. Selain itu, penuaan juga meningkatkan risiko cacar api. Orang lanjut usia lebih rentan mengalami penyakit ini. Virus yang aktif kembali akan menyebar melalui saraf dan menyebabkan peradangan. Inilah yang menyebabkan rasa sakit yang khas pada cacar api.
Cacar api sering kali dimulai dengan sensasi terbakar atau kesemutan di kulit. Setelah beberapa hari, muncul ruam kemerahan yang terasa nyeri. Ruam ini berkembang menjadi lepuhan berisi cairan yang menyakitkan. Biasanya, lepuhan muncul di satu sisi tubuh saja. Bagian tubuh yang sering terkena adalah dada, punggung, atau wajah. Selain itu, beberapa orang mengalami demam dan sakit kepala. Gejala bisa bertahan selama dua hingga empat minggu sebelum akhirnya mereda.
“Simak juga: PlayStation 5 Pro Terancam Tak Hadir di Indonesia, Ini Penjelasan Sony”
Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih berisiko terkena cacar api. Penderita diabetes, kanker, atau HIV memiliki kemungkinan lebih tinggi. Selain itu, penggunaan obat imunosupresan juga bisa meningkatkan risiko. Orang yang pernah mengalami stres berkepanjangan juga lebih rentan. Mereka yang berusia di atas 50 tahun lebih sering mengalami reaktivasi virus. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh sangat penting untuk mencegah penyakit ini.
Vaksinasi menjadi salah satu cara efektif untuk mencegahnya. Vaksin herpes zoster dapat mengurangi risiko reaktivasi virus. Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga sangat penting. Istirahat yang cukup dan mengelola stres bisa membantu menjaga daya tahan tubuh. Jika terkena dokter biasanya meresepkan antivirus. Obat ini bisa membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi komplikasi. Menghindari kontak langsung dengan lepuhan juga penting agar tidak menular ke orang lain.