Foomer Offcial – Kebijakan kontroversial Raja Thailand Maha Vajiralongkorn telah menjadi sorotan publik sejak ia memimpin negara tersebut. Raja Vajiralongkorn, yang dikenal dengan penampilannya yang eksentrik dan kehidupan pribadinya yang penuh dengan rumor, terus menjadi bahan pembicaraan tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di seluruh dunia. Sejak memerintah, ia terlibat dalam sejumlah kontroversi yang mencuat, baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun kebijakan pemerintahannya.
Sebelum menjadi raja, Maha Vajiralongkorn memiliki karier di dunia militer Thailand. Namun, selama bertugas, ia digosipkan terlibat dalam berbagai kegiatan yang kurang pantas. Salah satu rumor yang beredar adalah bahwa ia memiliki hubungan dengan dunia gelap, termasuk perjudian dan bisnis ilegal. Reputasinya pun semakin buruk pada tahun 1977, ketika ia menikahi sepupunya, Princess Soamsawali, dan bercerai setelah 16 tahun pernikahan. Keputusan ini menambah kontroversi yang sudah ada, terutama karena keterlibatannya dalam dunia yang penuh dengan spekulasi buruk.
“Baca juga: Prabowo Dorong Percepatan Proyek Strategis Nasional Warisan Jokowi”
Rumor mengenai kehidupan pribadi Raja Vajiralongkorn semakin intens seiring dengan pernikahannya yang penuh gejolak. Pada tahun 1977, setelah perceraian pertama, Raja menikahi seorang aktris Thailand non-bangsawan, dan hubungan ini menambah daftar panjang kontroversi. Pernikahan yang terjadi pada tahun 1944 tersebut hanya bertahan dua tahun sebelum keduanya bercerai. Lebih mengejutkan lagi, Raja Vajiralongkorn tidak mengakui keempat anak laki-lakinya dari pernikahan tersebut dan hanya mengakui anak perempuan mereka yang kemudian diangkat menjadi bangsawan.
Tidak hanya itu, rumor mengenai kehidupan asmaranya tetap berlanjut. Setelah bercerai, Vajiralongkorn dilaporkan memiliki banyak istri dan selir. Poligami yang legal di bawah kepemimpinannya semakin memperparah citranya, karena banyak yang menganggapnya sebagai tindakan yang berlebihan. Bahkan, kabar mengenai pengangkatan anjing peliharaannya, Fufu, sebagai pejabat senior angkatan udara Thailand menambah keanehan dalam citra sang raja.
“Simak juga: Presiden Filipina Respons Ancaman Pembunuhan dari Wapres”
Salah satu kebijakan kontroversial Raja Thailand Maha Vajiralongkorn adalah saat Vajiralongkorn diangkat menjadi Raja Thailand, ia menggelar upacara pelantikan yang sangat mewah dan memakan biaya yang sangat besar, sekitar 30 juta dolar (sekitar Rp477 miliar) untuk acara yang berlangsung selama tiga hari. Pengeluaran besar ini menuai kritik, terutama di tengah kesulitan ekonomi yang dialami sebagian besar rakyat Thailand. Hal ini menjadi simbol dari gaya hidup mewah dan eksentrik yang terus melekat pada dirinya.
Pada tahun 2001, Raja Vajiralongkorn kembali menikah dengan seorang pelayan kerajaan. Namun, pernikahan ini hanya bertahan hingga 2014 sebelum keduanya bercerai. Ketika pernikahan tersebut berakhir, gelar bangsawan yang diberikan kepada istri ketiganya langsung dicopot, dan sang istri pun kemudian memilih hidup dengan cara yang sangat berbeda, bahkan mengabdikan dirinya untuk hidup sebagai seorang biksuni wanita dengan rambut yang dicukur habis.
Kontroversi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn tidak hanya terbatas pada kehidupan pribadinya, tetapi juga melibatkan sejumlah kebijakan yang dianggap tidak pantas. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah sikapnya terhadap hewan peliharaannya, yang bahkan lebih dihargai daripada hubungan dengan keluarga manusia. Di tengah semua kegilaan ini, Raja Vajiralongkorn tetap memegang kendali atas kerajaan, meskipun kehidupan pribadinya terus dipenuhi dengan perdebatan dan spekulasi yang tak berkesudahan.