Foomer Official – Fenomena hedonisme di kalangan Gen Z semakin menjadi perhatian. Generasi ini dikenal dengan gaya hidup yang menekankan pengalaman, kebebasan finansial, dan kepuasan instan. Salah satu faktor yang mendorong perilaku ini adalah FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ketakutan ketinggalan tren atau kesempatan yang dirasakan oleh individu.
Peran Media Sosial dalam Budaya Konsumtif
Media sosial menjadi salah satu pemicu utama dalam meningkatnya gaya hidup hedonisme di kalangan Gen Z. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memperlihatkan gaya hidup mewah, perjalanan eksklusif, serta tren konsumsi barang mahal. Hal ini membuat banyak orang merasa terdorong untuk mengikuti tren demi eksistensi sosial.
“Baca Juga : Grab Tanggapi Isu Kewajiban THR Driver Ojol, Apa Katanya?”
Psikolog menjelaskan bahwa efek ini berkaitan dengan dopamin, yaitu hormon kebahagiaan yang meningkat saat seseorang mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosial. Setiap like, komentar, atau share di media sosial bisa memicu rasa puas yang mendorong individu untuk terus mengulangi perilaku konsumtif.
Dampak Finansial dari Perilaku FOMO
FOMO tidak hanya berdampak pada psikologi individu, tetapi juga kondisi finansial mereka. Banyak Gen Z yang rela mengeluarkan uang di luar batas kemampuan untuk membeli produk atau pengalaman yang sedang viral. Beberapa konsekuensi negatif dari perilaku ini antara lain:
- Utang konsumtif meningkat karena penggunaan kartu kredit atau layanan paylater
- Tabungan berkurang karena pengeluaran impulsif yang tidak terencana
- Tekanan sosial meningkat, menyebabkan stres jika tidak bisa mengikuti tren
Psikolog menyarankan agar Generasi Z lebih bijak dalam mengelola keuangan dan mulai membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
“Simak juga: Media Sosial Makin Ramai: Konektivitas atau Menghancurkan?”
Strategi Menghindari Efek Negatif FOMO
Mengatasi dampak buruk dari FOMO membutuhkan kesadaran dan kontrol diri. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
- Kurangi eksposur terhadap media sosial untuk menghindari tekanan sosial yang berlebihan.
- Fokus pada tujuan finansial jangka panjang, bukan hanya kepuasan sesaat.
- Terapkan mindfulness dalam setiap keputusan keuangan agar lebih bijak dalam membelanjakan uang.
- Bangun rasa percaya diri tanpa harus mengikuti standar sosial yang tidak sesuai dengan realitas hidup.
Dengan pendekatan yang lebih sadar dan seimbang, Gen Z dapat tetap menikmati pengalaman hidup tanpa harus terjebak dalam budaya konsumtif yang merugikan.