Foomer Official – Gejala sakit maag dan serangan jantung sering kali sulit dibedakan. Kedua kondisi ini memiliki beberapa kesamaan, terutama rasa nyeri di dada. Namun, penyebab dan risiko dari kedua kondisi tersebut sangat berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting. Terutama untuk mengambil langkah cepat jika terjadi keadaan darurat.
Pada kasus sakit maag, gejala sakit maag nyeri dada biasanya terasa seperti sensasi terbakar. Rasa ini sering muncul setelah makan. Terutama jika makanan tersebut berlemak atau pedas. Nyeri sering kali berpusat di bagian tengah dada. Selain itu, gejala lain seperti sendawa dan rasa asam di mulut kerap menyertainya.
“Baca Juga : Petarung UFC Terbaik 2024: Alex Pereira Tampilkan KO Spektakuler”
Nyeri pada serangan jantung biasanya lebih intens. Rasa ini sering digambarkan seperti dada tertekan berat. Nyeri dapat menyebar ke lengan kiri, rahang, atau punggung. Gejala lain yang menyertai meliputi sesak napas, mual, dan keringat dingin. Serangan jantung membutuhkan penanganan medis segera.
Letak organ yang berdekatan menjadi alasan utama kebingungan ini. Lambung berada di bawah tulang dada. Sementara jantung hanya berjarak beberapa sentimeter dari area tersebut. Selain itu, tekanan psikologis sering memperparah gejala maag. Hal ini membuatnya mirip dengan gejala serangan jantung.
“Simak juga: Samsung Sudah Update, Apakah Mendapatkan Update 2025?”
Orang dengan gaya hidup tidak sehat berisiko mengalami maag maupun serangan jantung. Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan buruk menjadi faktor utama. Selain itu, stres kronis dapat memicu kedua kondisi tersebut. Faktor usia dan riwayat keluarga juga meningkatkan risiko.
Jika mengalami nyeri dada yang mencurigakan, segera cari bantuan medis. Dokter biasanya akan melakukan elektrokardiogram (EKG) untuk mengecek fungsi jantung. Pemeriksaan darah juga bisa membantu memastikan apakah terjadi serangan jantung. Untuk maag, tes endoskopi sering digunakan untuk memeriksa kondisi lambung.
Jika nyeri dada disertai sesak napas atau pingsan, segera hubungi rumah sakit. Waktu adalah faktor krusial dalam menangani serangan jantung. Sementara itu, maag biasanya tidak berakibat fatal. Namun, jika gejala maag terus berulang, konsultasikan ke dokter untuk pengobatan lebih lanjut.