Foomer Official – Arsy Hermansyah, putri pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty, menjadi sorotan setelah kabar bahwa ia sedang menjalani diet. Banyak orang mempertanyakan apakah anak berusia 10 tahun perlu menurunkan berat badan. Apakah ini keputusan yang tepat atau justru berisiko bagi pertumbuhan dan kesehatannya? Dalam dunia kesehatan, diet pada anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Tidak semua metode diet cocok untuk usia mereka.
Apakah Anak 10 Tahun Memang Perlu Diet?
Tidak semua anak perlu menjalani diet ketat untuk menurunkan berat badan. Pertumbuhan anak pada usia 10 tahun masih berlangsung pesat. Tubuh mereka membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangan tulang, otot, dan organ lainnya. Jika diet dilakukan sembarangan, bisa berisiko menghambat pertumbuhan.
“Baca Juga : Cara Efektif Menabung untuk Berangkat Haji Tanpa Beban”
Namun, ada kondisi tertentu yang membuat diet menjadi solusi yang disarankan. Misalnya, jika anak mengalami obesitas atau memiliki risiko penyakit tertentu. Dalam kasus seperti ini, diet harus dilakukan di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi. Bukan sekadar mengikuti tren atau tekanan sosial.
Risiko Diet pada Anak Tanpa Pengawasan Ahli
Jika diet dilakukan tanpa bimbingan ahli, anak bisa mengalami berbagai masalah kesehatan. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi:
“Simak juga: Endometriosis: Mengenali Gejalanya dan Perawatan Holistik yang Bisa Dilakukan”
- Kurang Gizi
Anak-anak membutuhkan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dalam jumlah cukup. Diet yang terlalu ketat bisa menyebabkan kekurangan nutrisi penting. - Gangguan Pertumbuhan
Kekurangan asupan kalori bisa mempengaruhi perkembangan tulang dan otot. Jika anak kekurangan energi, mereka bisa mengalami lemas, sulit berkonsentrasi, atau bahkan tumbuh lebih lambat. - Gangguan Makan
Jika anak terlalu fokus pada berat badan, ada kemungkinan mereka mengembangkan pola makan yang tidak sehat. Beberapa anak bisa menjadi terlalu takut makan atau mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. - Penurunan Imunitas
Sistem kekebalan tubuh anak masih berkembang. Jika mereka kekurangan gizi, tubuh bisa menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Bagaimana Cara Diet yang Aman untuk Anak?
Jika memang ada kebutuhan untuk menurunkan berat badan, diet yang dilakukan harus seimbang dan sehat. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Fokus pada Pola Makan Sehat
Alih-alih membatasi makanan secara drastis, lebih baik mengganti makanan tinggi gula dan lemak dengan pilihan yang lebih sehat. Misalnya, mengganti camilan manis dengan buah atau yogurt rendah gula. - Tetap Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak Sehat
Anak-anak tetap membutuhkan semua zat gizi makro untuk tumbuh dengan optimal. Diet yang aman tidak menghilangkan karbohidrat sepenuhnya. - Aktivitas Fisik Rutin
Daripada hanya mengurangi makanan, lebih baik meningkatkan aktivitas fisik. Anak bisa melakukan olahraga ringan seperti berenang, bersepeda, atau bermain di luar ruangan. - Konsultasi dengan Ahli Gizi
Sebelum memutuskan diet untuk anak, sangat penting berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak. Mereka bisa memberikan panduan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Diet pada anak tidak boleh dilakukan sembarangan. Jika ada alasan medis yang jelas, metode yang digunakan harus sehat dan tidak membahayakan pertumbuhan mereka.