Cuma Buat Crazy Rich, Masuk Lounge Bandara Ini Harus Punya Rp46 Miliar
Foomer Official – Sebuah lounge eksklusif di Bandara Internasional Chengdu Tianfu, China, tengah menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Bagaimana tidak, untuk bisa mengakses lounge tersebut, pengunjung harus menunjukkan bukti kepemilikan aset minimal 20 juta yuan atau sekitar Rp46 miliar. Kebijakan ini membuat banyak orang merasa bahwa fasilitas tersebut memang hanya diperuntukkan bagi kalangan super kaya.
Seorang pengguna media sosial dari China membagikan kisahnya ketika ditolak masuk ke International First Class Lounge meski dirinya adalah pemegang kartu Golden Sunflower. Awalnya, ia mengira keanggotaannya cukup untuk menikmati fasilitas lounge. Namun, saat menghubungi pihak lounge, ia terkejut saat mengetahui bahwa ia harus membuktikan kepemilikan aset tunai 20 juta yuan—tanpa memperhitungkan properti maupun kendaraan.
Kartu Golden Sunflower selama ini dikenal sebagai kartu elit yang ditawarkan oleh China Merchants Bank. Untuk memiliki kartu ini, nasabah harus mempertahankan saldo rata-rata bulanan sebesar 500.000 yuan. Salah satu keuntungan yang diiklankan adalah akses ke lounge kelas satu di berbagai bandara. Sayangnya, di Bandara Chengdu Tianfu, akses tersebut kini disertai syarat tambahan yang membuat banyak nasabah merasa tertipu.
Menanggapi kehebohan ini, pihak Bandara Chengdu Tianfu menjelaskan bahwa kebijakan verifikasi aset diterapkan karena volume penumpang yang tinggi dan kapasitas lounge yang terbatas. Mereka menyebut bahwa aturan ini bertujuan untuk menjaga kualitas layanan bagi pelanggan prioritas. China Merchants Bank turut mengonfirmasi bahwa aturan tersebut sudah diberlakukan sejak Juni 2024, namun hanya berlaku di bandara tersebut.
Tak butuh waktu lama, kebijakan ini langsung menuai reaksi keras dari publik. Banyak yang mempertanyakan logika di balik aturan tersebut, mengingat orang dengan aset sebesar itu kemungkinan besar tidak akan terbang dengan kelas ekonomi. Kritik lainnya menyebutkan bahwa bank terlalu mudah memberikan kartu Golden Sunflower kepada banyak orang tanpa mempertimbangkan kapasitas eksklusivitas yang dijanjikan.
Kejadian ini menyoroti tantangan dalam menjaga layanan premium tetap eksklusif, tanpa mengorbankan kepercayaan nasabah. Banyak pengguna merasa bahwa mereka telah dibujuk dengan janji manis saat mendaftar kartu, namun kecewa setelah mengetahui bahwa akses ke lounge bergantung pada nilai aset yang bahkan tidak pernah disebutkan sebelumnya. Perdebatan pun terus berlanjut di media sosial, mengingat dampaknya terhadap reputasi bank dan bandara tersebut.